DENPASARVIRAL.COM, Lifestyle – Hampir setiap orang pernah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau traumatis dalam hidupnya. Trauma atau emosi yang belum terselesaikan tidak hilang begitu saja. Ketika ada emosi yang tidak diakui atau diterima, itu bisa “terperangkap” di dalam pikiran untuk waktu yang lama. Kondisi ini disebut juga emotional baggage.
Ironisnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki emotional baggage. Padahal, trauma ini bisa memengaruhi banyak hal, seperti reaksi terhadap tekanan mental, cara mengelola stres, hubungan dengan orang lain, hingga kesehatan fisik.
Penyebab Emotional Baggage
Emotional baggage atau beban emosional yang terpendam bertahun-tahun bisa meliputi rasa sakit hati, dendam, atau sedih yang mendalam.
Beberapa contoh trauma masa lalu yang bisa menjadi penyebab timbulnya emotional baggage meliputi:
* Kekerasan, termasuk kekerasan fisik, mental, emosional, atau seksual
* Penelantaran anak
* Kehilangan orang yang dicintai
* Perpisahan dengan orang tua
* Toxic relationship atau bertahan dalam hubungan tidak sehat dalam waktu yang lama
* Gagal menikah
Beberapa Tanda Emotional Baggage
Orang yang memiliki emotional baggage biasanya selalu menunjukkan sikap menyalahkan diri sendiri, selalu cemas, bahkan menarik diri dari kegiatan sosial. Namun, ada juga yang justru sering melemparkan kesalahan pada orang lain.