DenpasarViral.com, Denpasar – Sering nggak sih kamu melihat fenomena di mana orang-orang yang sudah lama pacaran, eh tahu-tahu malah nama yang tertulis saat kamu menerima undangan dari salah satunya ternyata namanya berbeda? Atau jangan-jangan kamu malah salah satu korbannya?
Fenomena ditinggal nikah ini sering terjadi di usia-usia yang dirasa memang sudah siap untuk melangsungkan pernikahan. Biasanya mereka ingin mendapatkan pasangan yang memang dirasa kompatibel untuk hidup bersama. Selain alasan tersebut, biasanya ada alasan-alasan lain yang membuat mereka ‘tega’ membuat keputusan tersebut. Kita simak yuk bersama!
1. Menurutnya, kamu hanyalah sosok yang asik untuk menjadi pacar namun tak begitu cocok untuk diajak hidup bersama
Karena sudah lama pacaran maka mungkin ada momen-momen di mana kamu dan dia membicarakan tentang sesuatu yang lebih serius. Mungkin tanpa sadar kamu melontarkan beberapa pernyataan yang membuatnya merasa bahwa ternyata kamu bukan sosok yang tepat untuk diajak ke jenjang berikutnya.
Eits, tenang, ini bukan berarti kamu bersalah atau bahkan tidak layak ya namun kamu dan pasangan memang memiliki cara pandang terhadap hidup yang berbeda saja. Makanya, ia akan mencari sosok yang memiliki kesamaan visi dan misi dengannya.
2. Restu orang tua adalah hal yang harus didapatkan saat akan menikah, entah apa alasannya mungkin kamu tak mendapatkannya
Tak hanya pasanganmu saja yang memiliki kriteria, tapi begitu juga dengan orang tuanya. Malah kadang mereka sudah memiliki calon tersendiri untuk anaknya. Makanya daripada harus debat panjang lebar dan dibanding-bandingkan melulu, akhirnya ia ikut dengan keinginan orang tuanya atau pas menemukan seseorang yang seleranya sama dengan ayah ibunya. Lagi-lagi ini bukan salahmu ya, karena yang namanya selera dan kriteria ya bisa berbeda-beda.
3. Walaupun sudah lama bersama mungkin kamu dan dia juga bertahan di dalam hubungan yang isinya konflik melulu
Ujian saat pernikahan akan lebih rumit dari saat pacaran, diperlukan komunikasi yang terbuka dan rekonsiliasi secara terus-terusan. Kalau dalam tahap pacaran saja koflik terjadi dalam jangka waktu yang sering dan lama maka bisa jadi ia merasa bahwa tak bisa menoleransinya saat lebih serius nanti. Akhirnya, ia menemukan sosok yang lebih bisa menoleransi kekurangannya atau yang benar-benar mampu membuatnya menurunkan ego.
4. Karena sudah terlalu lama pacaran maka ia merasa bosan hingga muak, namun di sisi lain ia juga ingin menikah
Ternyata hubungan yang minim konflik juga tak jarang membuat seseorang merasa bosan hingga akhirnya ia mendambakan orang lain. Apesnya, mungkin saat bersamamu ia belum memiliki pandangan ke depan untuk lebih serius. Giliran dengan pasangan yang baru, mungkin ia merasa lebih siap baik secara mental maupun secara finansial. Akhirnya, ia tak ingin menunda dan menikah walau baru pacaran sebentar. Walau terdengar tak adil namun begitulah adanya.
5. Secara tak sadar mungkin kamu terlalu banyak menuntut sehingga ia memilih seseorang yang tak banyak melakukannya
Mungkin kamu menginginkan sosok yang sesuai dengan ekspektasi yang kamu punya, tapi lupa bahwasanya ia memiliki prinsip juga. Padahal kembali lagi bahwa pernikahan memerlukan kecocokkan dari dua kepala. Karena berbagai tuntutan supaya dia memeuhi ekspektasimu akhirnya ia tak kuat dan memilih untuk berpaling kemudian menemukan seseorang yang menerima dirinya apa adanya.
Pacaran lama tak menjamin keseriusanmu dan pasangan ke depannya, justru kesempatan ini bisa kamu gunakan untuk kembali mengecek apakah kalian benar-benar akan cocok satu sama lain ketika menikah nanti atau justru sebaliknya. Tak apa jika harus berpisah ketika belum menikah, artinya kamu akan dipertemukan dengannya yang lebih cocok denganmu suatu hari nanti. (DH/WS/DV).