DenpasarViral.com, Denpasar – Pria yang baik tentunya akan hadir dari didikan orang tua yang hebat. Maka dari itu, penting juga untuk mendidik anak laki-laki agar bisa menghargai perempuan sejak dini.
Bukan cuman anak perempuan yang harus mendapatkan didikan terkait dirinya yang harus bisa memberikan perlindungan diri, anak laki-laki pun memerlukan didikan agar bisa menghargai dan menghormati perempuan. Dan biasanya, anak laki-laki akan mencontoh bagaimana ayah meyayangi ibu. Melansir dari unggahan parentalk.id berikut ini 6 cara mendidik anak laki-laki agar bisa menghargai perempuan. Yuk disimak!
1. Orang Tua sebagai Role Model
Anak tentunya akan akan mencontoh orang tua sebagai role model-nya. Cara ini dapat dilakukan melalui interaksi sederhana antara ayah dan ibu. Seperti memberikan ibu kesempatan untuk berkarya, membantu pekerjaan rumah, dan lainnya.
2. Hindari Pemaksaan Gender
Kita kerap terbentur dengan tradisi dimana sudah ada pengkotak-kotakkan antara anak laki-laki dan perempuan salah satunya melalui cara bermain. Dengan memberikannya kesempatan yang sama, anak akan belajar kalau baik laki-laki atau perempuan berhak untuk melakukan hal yang disukai.
3. Hindari dari Ketidaksetaraan Gender
Media sosial yang kini semakin mudah untuk diakses, sebisa mungkin para orang tua untuk mengontrol agar anak tak termakan dengan konten yang menunjukkan ketidaksetaraan gender dan tak menghormati perempuan. Jika sampai terlihat, segera memberitahukan kalau sikap itu gak pantas untuk dicontoh.
4. Memberitahu Cara Memperlakukan Orang Tua
Ketika anak secara tak sengaja menyentuh bagian tubuh ibu khususnya di area sensitif, segera sampaikan dan obrolkan kalau hal tersebut membuat tak nyaman dan ia tak boleh sembarang menyentuh tubuh orang lain.
5. Bersimpati dan Empati
Ajak anak untuk bersimpati dan empati pada orang lain seperti saling membantu atau memberikannya refleksi diri ketika melihat sesuatu hal yang tak baik.
6. Hindari Bersikap Kasar Di Depan Anak
Manusiawi ya Moms kalau kita kerap didera rasa kesal. Tapi usahakan untuk melampiaskan emosi di depan anak apalagi soal bergosip tentang perempuan. Karena pengalaman masa kecil akan berpengaruh pada masa depan, terlebih ia yang nantinya akan menjadi seorang kepala keluarga. (DH/WS/DV).