Lifestyle

6 Manfaat Terong Ungu Untuk Kesehatan Tubuh, Yuk Disimak!

DenpasarViral.com - istimewa

DenpasarViral.com, Denpasar – Terong ungu tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Indoensia. Selain karena warna ungunya yang khas, buah yang sering dianggap sebagai sayuran ini memiliki rasa yang enak jika disulap menjadi berbagai masakan. Namun, apakah kamu tahu kalau selain rasanya yang enak, terong ungu juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan kita?

Ya, terong mengandung serat, potassium, magnesium, zat besi, vitamin C, dan vitamin B 12. Tak hanya itu, kulitnya kaya anthocyanins, antioksidan dan pigmen alami yang menyebabkan warna buah ini menjadi ungu. Nah, apa saja manfaat nutrisi yang terkandung dalam terong ungu bagi tubuh kita?

1. Mampu mengalahkan stres oksidatif
Menurut Andrea Mathis, MA, RDN, LD, ahli diet terdaftar sekaligus pendiri Beautiful Eats & Things, karena kulitnya kaya akan anthocyanins, terong ungu dapat menjaga tubuh kita dari stres oksidatif dengan menetralisir radikal bebas.

Hal ini sangat penting, karena tingginya kadar stres oksidatif dapat menghancurkan sel dan DNA, sehingga memicu berkembangnya kanker, diabetes, atau penyakit jantung. Anthocyanin utama dalam kulit terong ungu adalah nasunin yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu meredakan peradangan.

Daging terong juga mengandung antioksidan bernama asam fenolik. Dan menurut penelitian yang diterbitkan Biotechnology Reports, tidak hanya menetralisir radikal bebas, asam fenolik juga merangsang enzim antioksidan pelindung dalam tubuh, membuat terong menjadi makanan antioksidan yang luar biasa.

2. Menyehatkan otak
Menurut artikel di jurnal Molecules yang diterbitkan pada 2019, stres oksidatif berkontribusi dalam penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer. Selain itu, Susan Greeley, MS, RDN, ahli diet terdaftar dan kepala instruktur di Institute of Culinary Education mengatakan bahwa otak manusia sangat rentan terhadap kerusakan oksidatif. Sebab pada dasarnya, otak bergantung pada banyak molekul untuk berfungsi.

Jadi, jika beberapa molekul mengalami kerusakan oksidatif, molekul lainnya akan terdampak dan kemampuan berinteraksi serta mengirim sinyal satu sama lainnya akan terganggu. Antioksidan, termasuk anthocyanins yang ada di bagian kulit terong juga dapat meningkatkan ingatan dan menguntungkan bagi kesehatan syaraf kita. Bahkan, sebuah artikel dalam jurnal Antioxidants pun mengaitkan anthocyanins dan asam fenolik memberi efek neuroprotective alias melindungi saraf.

3. Bermanfaat bagi sistem pencernaan
Menurut ahli diet Tiffany Ma, serat dalam terong ungu merupakan gabungan antara serat tidak larut dan larut, membuat sistem pencernaan lebih sehat. Serat tidak larut tidak bergabung dengan air (dan cairan lainnya) di usus. Artinya, serat ini mendorong pergerakan makanan melalui usus, dan mencegah serta menghilangkan sembelit. Di sisi lain, serat tidak larut menciptakan zat kental seperti gel yang membentuk tinja, memperbaiki sembelit (dengan melunakkan tinja kering) dan diare (dengan mengentalkan tinja cair).

4. Melindungi kesahatan jantung
Karena seratnya, terong ungu dapat membuat tekanan darah dan kadar kolestrol ada dalam rentang yang sehat, otomatis menyehatkan jantung. Selain itu, antioksidan dalam terong ungu juga akan membantu. Sebab, radikal bebas berperan dalam perkembangan aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Lalu, karena kandungan antioksidan dapat memerangi radikal bebas, mereka juga dapat melindungi kita dari aterosklerosis. Terlebih lagi, daging terong mengandung asam klorogenat, antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL yang tak baik bagi tubuh. Terong ungu juga dapat mengurangi tekanan darah tinggi dengan meningkatkan oksida nitrat, molekul yang melemaskan pembuluh darah kita.

5. Mengontrol gula darah
Serat dalam terong ungu juga dapat menstabilkan kadar gula darah. Alasannya, karena serat tidak dapat dicerna, membuat tubuh membutuhkan waktu untuk menyerapnya. Hal ini memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga mencegah lonjakan gula darah, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Terong ungu juga mengandung flavonoid, antioksidan yang dapat menekan aktivitas alfa-amilase, enzim yang ditemukan dalam air liur yang bertugas memecah karbohidrat menjadi gula. Dengan menghambat aktivitasnya, flavonoid dapat membantu memperlambat penyerapan dan peningkatan gula darah.

6. Membuat kenyang
Serat menunda pengosongan lambung dan meningkatkan pelepasan hormon kenyang, membuat kita menunda rasa lapar. Jadi, jika kita ingin diet, makanankaya serat seperti terong ungu adalah salah satu pilihan terbaik.

Meski memiliki banyak manfaat dan aman dikonsumsi, terong ungu juga memiliki beberapa risiko. Jika kita belum pernah mengonsumsinya atau memiliki alergi makanan, lebih baik mulai memakan terong dengan porsi kecil, dan berhenti jika menunjukkan gejala alergi, seperti gatal-gatal, kram perut, atau sulit bernapas. Sebagai anggota keluarga nightshade, terong ungu memiliki zat kimia yang disebut solanine. Konon, solanine dapat memicu peradangan pada mereka yang memiliki arthritis, meski berlum ada bukti untuk mendukung klaim tersebut. (DH/WS/DV).

Artikel asli

Related posts

Bukan Cuma Buat Masak, Ini 7 Kegunaan Cuka Putih yang Jarang Diketahui!

admin

Mengenal Law of Attraction (LOA), Benarkah Apa yang Kita Pikirkan Bisa Menjadi Kenyataan?

admin

Kenapa Kadang Ada Sensasi Getaran Setelah Kita Pipis Ya?

admin