DenpasarViral.com, Denpasar – Berlari merupakan jenis olahraga paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kebugaran. Namun, pernahkah rutinitas berlari Anda terganggu akibat sakit perut yang muncul secara mendadak? Sakit perut saat lari ternyata erat hubungannya dengan kebiasaan Anda sebelum melakukan olahraga ini.
Apa yang menyebabkan sakit perut saat lari? Sakit perut saat lari biasanya disebabkan oleh penyebab umum sebagai berikut:
1. Teknik bernapas yang salah
Cara bernapas dapat memengaruhi performa olahraga Anda secara keseluruhan. Saat Anda bernapas dengan cara yang salah, tubuh akan berusaha memperingatkan melalui rasa nyeri dan kram pada salah satu sisi perut. Inilah mengapa kram perut saat lari biasanya muncul pada salah satu sisi perut saja.
2. Terlalu banyak makan atau minum sebelum berlari
Anda mungkin pernah mendengar anjuran untuk tidak makan dan minum terlalu banyak sebelum berolahraga. Hal ini bukannya tanpa alasan, sebab perut yang terisi penuh akan menyulitkan Anda saat bernapas. Akibatnya, Anda mengalami sakit perut saat lari.
3. Dehidrasi
Asupan cairan sebelum berolahraga memang perlu dibatasi, tapi bukan berarti boleh dihilangkan sama sekali. Saat berolahraga, tubuh mengalihkan aliran darah dari perut menuju otot untuk mensuplai lebih banyak oksigen.
Volume darah menuju sistem pencernaan pun berkurang dan akan bertambah buruk saat Anda mengalami dehidrasi. Dampaknya adalah kram, muntah, bahkan diare usai berolahraga.
Anda dapat mencegah sakit perut saat lari dengan tips sederhana sebagai berikut:
1. Melakukan pemanasan sebelum berlari
Gerakan pemanasan bermanfaat untuk melenturkan otot-otot dan membiasakan sistem pernapasan Anda untuk bekerja lebih cepat sebelum berlari. Dengan begitu, Anda tidak akan cepat kehabisan napas dan otot-otot perut tidak rentan mengalami kejang maupun kram.
2. Mencukupi kebutuhan cairan
Sebelum melakukan olahraga lari jarak jauh, Anda perlu mencukupi kebutuhan cairan sejak beberapa hari sebelumnya. Satu jam sebelum Anda akan berlari, minumlah air putih sebanyak kira-kira 500 mL. Anda dapat minum kembali tepat sebelum mulai berlari, tapi batasi dalam jumlah 100-200 mL untuk mencegah keinginan buang air kecil.
3. Kurangi asupan makanan tinggi serat dan lemak
Makanan berserat dan berlemak memang bermanfaat untuk kesehatan, tapi tidak saat Anda hendak berlari. Pasalnya, makanan kaya kedua zat gizi ini akan membuat perut Anda terasa penuh dan dapat memicu rasa sakit saat lari. Sebagai gantinya, cobalah menu olahan seperti:
* nasi dengan telur rebus
* roti lapis isi selai kacang, madu, dan buah-buahan
* sereal dengan susu dan pisang
* wafel panggang dengan buah-buahan
Anda boleh makan 2-3 jam sebelum berlari untuk memberikan waktu tubuh Anda mencerna makanan.
4. Hindari konsumsi kafein
Bagi sebagian orang, kafein dapat merangsang aktivitas pada sistem pencernaan. Hal ini tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman jika terjadi saat Anda berolahraga. Jadi, hindari terlebih dulu konsumsi kopi, teh, minuman bersoda, maupun bahan makanan sumber kafein lainnya beberapa jam sebelum Anda berlari.
5. Pahami kondisi tubuh Anda
Catatlah makanan, minuman, maupun kondisi tertentu yang dapat memicu sakit perut saat Anda berlari. Perhatikan pula kapan Anda terakhir mengonsumsi sesuatu sebelum mulai berolahraga. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, begitu pun diri Anda. Mengenali faktor-faktor yang memicu sakit perut saat lari akan mempermudah Anda dalam mencegahnya.
Sakit perut saat lari adalah satu dari banyaknya gangguan yang mungkin Anda alami saat berolahraga. Akan tetapi, jangan biarkan hal ini menghalangi Anda dari mencapai tubuh yang bugar dan sehat. Perlahan tapi pasti, kram yang timbul pada perut saat berlari akan berangsur hilang bila Anda giat menerapkan teknik berolahraga yang tepat. (DH/WS/DV).