DenpasarViral.com, Denpasar – Mungkin kamu pernah mendengar ungkapan bahwa jatuh cinta dapat mengubah seorang. Jatuh cinta membuat kita bisa melakukan kekonyolan ringan, seperti melompat-lompat, cekikikan, dan bertingkah aneh lainnya. Bagi orang lain, kekonyolan itu dapat bermanifestasi sebagai kurangnya akal sehat atau penilaian yang membuat seseorang bertindak bodoh.
Ternyata ini bukan kebetulan semata, karena ada penjelasan ilmiah di balik tindakan-tindakan yang kita lakukan ketika kita jatuh cinta. Dikutip dari Insider, Dr. Marni Feuerman, seorang psikoterapis berlisensi dan penulis buku baru “Ghosted and Breadcrumbed: Stop Falling for Unavailable Men and Get Smart about Healthy Relationships,” menulis beberapa alasan mengapa cinta membuat kamu bertindak bodoh. Penasaran seperti apa? Simak penjelasannya berikut ini, ya.
1. Tubuhmu mengalami perubahan fisik saat jatuh cinta
Marni menjelaskan bahwa ketika orang jatuh cinta, mereka mengalami lonjakan hormon dan neurotransmiter yang membuat mereka merasa lebih baik dan bahagia. “Reaksi kimia seperti itu mengesampingkan pemikiran logis dan rasional seseorang, yang dapat memicu dia melakukan hal-hal yang mungkin tidak dilakukan sebelumnya,” jelas Marni.
Selain, ia mengungkapkan bahwa jika kamu merasa senang dengan orang yang kamu sukai, ada alasan fisik di balik perasaan itu. “Ilmu pengetahuan memberi tahu kita bahwa perubahan kimia dan hormonal dikodekan di otak kita mirip dengan kecanduan. Itu membuat kamu menginginkan lebih dan lebih dari orang itu, terkadang sampai batas yang ekstrem.”
Pernahkah kamu begitu mencintai seseorang sehingga kamu tidak bisa melupakannya? Kamu tidak sendiri. “Perasaan jatuh cinta memakan banyak ruang mental dan bahkan mengurangi fungsi kognitif kita, setidaknya untuk sementara,” ungkap Marni lebih lanjut.
2. Orang yang lebih muda, naif, dan kurang berpengalaman lebih cenderung bertindak konyol saat jatuh cinta
Saat pertama kali menjalin hubungan, kamu cenderung bertingkah aneh karena jatuh cinta. Namun tindakan konyol ini bisa terjadi lebih jauh bagi orang yang masih muda dan baru pertama kali jatuh cinta.
“Ini lebih mungkin terjadi pada mereka yang lebih muda, kurang berpengalaman dengan cinta dan atau memiliki kecenderungan naif secara umum,” ujar Marni. Tapi dia menambahkan, “Saya pikir kekonyolan bisa terjadi pada siapa saja kapan saja.”
3. Perilaku konyol lebih mungkin terjadi di awal hubungan
Di awal hubungan, pasangan pasti merasakan cinta yang luar biasa sehingga mereka bisa berperilaku bodoh. Agar suatu hubungan dapat bertahan, pasangan harus melewati fase ini untuk bisa menuju ke fase yang lebih stabil dan konsisten. Dan agar fase berikutnya berhasil, mereka harus menjalani hubungan dengan serius agar bisa bertahan.
Seiring berjalannya waktu, seorang yang sudah berpengalaman dalam menjalani hubungan akan sadar bahwa nikmatnya cinta yang memabukkan biasanya terjadi hanya sesaat saja. Selanjutnya, kita harus memiliki dasar cinta yang kuat serta usaha dan komitmen dari kedua belah pihak untuk bisa mempertahankan kehangatan hubungan. (DH/WS/DV).