DenpasarViral.com, Denpasar – Pernahkah kamu merasa sangat gemas dengan bayi yang kamu temui hingga ingin meremas atau menggigitnya? Walau terkesan aneh, namun hal tersebut ternyata tidak hanya kamu alami sendiri.
Rasa gemas yang muncul ketika kamu melihat sesuatu yang menurutmu lucu atau menggemaskan ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. Dilansir dari Times of India, fenomena psikologis ini dikenal sebagai cute agression.
Pengertian terkait cute agression ini sebenarnya cukup luas dan tidak hanya sebatas rasa gemas pada sesuatu yang lucu saja. Hal ini bisa juga terjadi ketika kamu ingin menggigit pasangan atau teman tanpa alasan yang jelas.
Perilaku ini bisa juga disebut sebagai “social biting” yang sudah dilakukan sejak lama oleh leluhur kita. Berdasar penelitian psikologikal dari Yale University, keinginan untuk pura-pura menggigit atau meremas sesuatu yang kita anggap imut sejatinya merupakan reaksi neurokimia.
Berdasar penelitian tersebut, hal ini disebut sebagai cara otak untuk mencegah kita terlalu terbawa perasaan dan terganggu. Hal ini membantu membatasi emosi positif yang dialami seseorang setelah melihat bayi yang imut dan lucu agar tidak terlalu terbawa perasaan.
Agresi Sebagai Pengalihan
Sederhananya, agresi yang kita tunjukkan pada bayi imut ini membantu kita untuk menghilangkan perasaan ingin merawat anak tersebut. Peneliti dari Yale, Oriana AragÃn menyebutnya sebagai perangkat untuk mengontrol ekspresi dimorfous. Hal ini bisa jadi cara untuk mengatur dan membatasi emosi ketika diri kewalahan mengatasi perasaan tersebut. Ketika kamu merespons secara kebalikan dari perasaanmu (seperti ingin menggigit bayi), maka emosimu menjadi kembali seimbang.
Hal itu lah yang menjelaskan mengapa kamu ingin menggigit atau meremas anak yang lucu. Hal itu bukan jadi pertanda kamu orang agresif atau jahat namun cara tubuh untuk menyeimbangkan hormon di tubuh. (DH/WS/DV).