DenpasarViral.com, Denpasar – Cabai banyak digunakan dalam kuliner Indonesia karena rasanya yang pedas menjadi daya tarik sendiri. Ada orang yang kuat menahan pedas cabai tapi ada juga yang tidak. Umumnya mereka yang sudah kepedasan menunjukkan gejala seperti wajah memerah, mata berair, dan hidung meler.
Menariknya meski sedang tidak flu, hidung yang meler dapat terjadi pada beberapa orang. Mengapa demikian? Lauren Vogelbaum dari BrainStuff menjelaskan ada dua pelakunya yaitu senyawa kimia bernama capsaicin dan allyl isothiocyanate.
Capsaicin dan allyl isothiocyanate adalah senyawa yang bertanggung jawab membuat cabai serta tumbuhan lain dalam genus capsicum memiliki rasa pedasnya. Ketika cabai dimakan, kedua senyawa tersebut bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor saraf rasa sakit menciptakan sensasi pedas.
Keduanya juga akan mengiritasi jaringan mukosa (lendir) di mulut, hidung, dan tenggorokan.
“Membran mukosa ini adalah lapisan dinding yang melindungi lubang-lubang bagian dalam tubuh dari infeksi bakteri, fungi, atau virus… Ketika senyawa pedas mengiritasi jaringan mukosa, maka secara otomatis mereka akan menghasilkan lendir ekstra sebagai bentuk pertahanan diri,” papar Lauren seperti dikutip dari Medical Daily.
“Tubuh Anda berusaha menangkap senyawa pedas cabai yang menyerang mencegah agar tidak masuk ke sistem pernapasan. Hasil akhirnya? Ingus di wajah Anda akan mengalir,” lanjut Lauren.
Hidung meler karena kepedasan tidak selalu jadi hal buruk. Pada kasus di mana hidung tersumbat akibat pilek, iritasi oleh capsaicin dan allyl isothiocyanate dapat membantu sementara untuk melegakan pernapasan. (DH/WS/DV).