Lifestyle

Sering Disebut-sebut, Tahukah Kamu Darimana Asal Usul Kata ‘Hari-H’?

DenpasarViral.com - istimewa

DenpasarViral.com, Denpasar – Penggunaan istilah “Hari H” untuk menggambarkan waktu dilaksanakannya sebuah acara sering kita jumpai sehari-hari.  Bahkan, kemungkinan sebagian besar orang pernah menggunakannya, termasuk untuk menghitung mundur atau maju dari sebuah acara, seperti H-1, H-2, H+1, H+2, dan seterusnya.

Namun, adakah yang tahu bagaimana sejarah penggunaan istilah ini dan apa arti dari huruf H ini?

Ternyata apabila ditelusuri, penggunaan istilah ini tidak terlepas dari terminologi militer yang pernah populer digunakan selama Perang Dunia II. Sebagaimana diketahui bahwa dalam bahasa Inggris, istilah Hari-H juga digunakan, yaitu menjadi D-Day.

Melansir History, pada 6 Juni 1944, pasukan Sekutu melakukan serangan besar-besaran kepada Jerman di pantai Normandia, Perancis. Invasi ini sering disebut dengan “D-Day”.

Sebagian orang berpendapat bahwa D mewakili “day” atau “hari” dalam bahasa Indonesia.

Namun, sebagian lainnya berpendapat tentang arti lain seperti “departure” atau “keberangkatan” hingga “decision” atau “keputusan” maupun “doomsday” atau kiamat.

Menurut militer AS, “D-Day” merupakan istilah yang digunakan oleh Angkatan Darat untuk menunjukkan tanggal mulainya operasi lapangan tertentu. Dalam hal ini, “D” di dalam “D-Day” tidak benar-benar berarti apapun, tetapi hanya menjadi sebuah penunjuk yang digunakan untuk menetapkan hari tertentu di dalam kalender. Militer menggunakannya ketika merencanakan aksi tertentu.

Militer juga menggunakan istilah “H-Hour” untuk merujuk waktu saat aksi di “D-Day” dimulai.

Terminologi pendek ini disebut membantu mencegah tanggal misi sebenarnya diketahui oleh musuh. Selain itu juga terbukti berguna saat tanggal mulai penyerangan masih belum diputuskan.

Perencana di militer juga menggunakan sistem plus dan minus untuk menunjuk waktu atau hari yang terjadi sebelum atau setelah “D-Day” atau “Hari-H”.

Tak hanya pada Perang Dunia II, istilah “D-Day” telah digunakan dalam banyak operasi militer, tetapi memang sangat diasosiasikan dengan invasi di Normandy tersebut.

Sebelumnya, penggunaan istilah ini juga telah tercatat pada Perang Dunia I. Dalam salah satu perintah lapangan AS pada September 1918 berbunyi “Angkatan Darat pertama akan menyerang di “H-Hour” pada “D-Day” dengan tujuan memaksa evakuasi dari St. Mihiel”.

Negara-negara lain juga diketahui menggunakan format istilah yang mirip dengan itu. Orang Perancis menggunakan kode tanggal “le jour J” dan Inggris menyebut hari-hari dimulainya operasi dengan “Z-Day” dan “Zero Hour”. (DH/WS/DV).

 

Artikel asli

Related posts

5 Olahan Kecombrang yang Enak dan Mudah Dibuat, Cocok Jadi Santapan Makan Siang!

admin

Seruan DPR RI dalam IAPF: Penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan

admin

Resmikan Perpres Publisher Rights, Presiden: Upaya Pemerintah Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

admin