DenpasarViral.com, Denpasar – Duchenne smile adalah sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood.
Jika dibuat level, ada tingkatan senyum mulai dari yang formal atau sopan hingga senyum tulus. Sebutan lain untuk senyum lepas ini adalah Duchenne smile, yang bisa datang dari siapa saja mulai dari bayi hingga lansia sekalipun.
Di antara seluruh jenis senyuman manusia, senyum Duchenne ini merupakan yang paling berpengaruh. Pengaruhnya tentu saja positif. Bisa dibilang menular, namun dengan cara yang menyenangkan. Mood seseorang yang melihatnya bisa jadi jauh lebih baik.
Mengenal asal mula Duchenne smile
Duchenne terinspirasi dari nama seorang peneliti abad 19 bernama Guillaume Duchenne. Sosoknya memberikan kontribusi luar biasa dalam memetakan otot-otot tubuh manusia, termasuk yang bertugas mengendalikan ekspresi wajah. Lihat ciri-ciri dari Duchenne smile:
* Senyuman tampak hingga ke mata
* Sudut-sudut mata berkerut
* Ada gerakan dari dua otot wajah (di mulut dan pipi)
Adanya gerakan bersamaan dari dua otot wajah ini yang membuat Duchenne smile tampak begitu lepas. Kedua otot itu adalah zygomaticus major muscle yang mengangkat sudut mulut, sementara orbicularis oculi mengangkat kedua pipi sehingga membuat sudut mata berkerut.
Kala itu, Duchenne berhasil mengulik lebih jauh seputar hal ini. Sepakat dengannya, para peneliti kemudian sepakat bahwa senyum Duchenne ini dianggap paling nyaman atau menyenangkan karena ada penyempitan di kedua sudut mata.
Namun, tentu temuan Duchenne bukannya tanpa kontroversi. Saat itu, ahli saraf asal Prancis ini membuat alat yang disebutnya histological harpoon. Fungsi alat ini memberikan stimulasi agar otot-otot mengalami kontraksi. Dengan demikian, akan lebih mudah baginya untuk mempelajari gerakan otot. Eksperimennya sempat dilakukan pada pasien gangguan mental dan juga tersangka kriminal. Dari situ ia menyadari bahwa stimulasi elektrik bisa memicu gerakan spesifik beberapa otot di wajah.
Fungsi senyum Duchenne
Senyum Duchenne adalah senyum tulus yang tidak bisa dibuat-buat. Namun, bukan berarti orang yang tidak memberikan senyum ini berarti orang yang palsu. Senyuman selain Duchenne smile bisa dikatakan sebagai bentuk senyuman formal dan sopan. Artinya, itu menjadi bentuk komunikasi sosial yang sopan namun tetap menjaga jarak secara psikologis. Pada beberapa situasi, senyuman semacam ini lebih pantas.Lalu, adakah manfaat dari Duchenne smile?
1. Membuat Mood Lebih Baik
Ada studi dari tim asal University of Tennessee yang menggarisbawahi bahwa gerakan otot di wajah dapat berpengaruh terhadap emosi seseorang. Artinya, senyum juga bisa mengubah mood Anda menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, mengaktifkan otot yang digunakan untuk tersenyum dapat memberikan stimulasi pada otak. Utamanya, bagian otak yang bertugas untuk mengendalikan respons emosi.
Lebih jauh lagi, senyum Duchenne membuat orang yang merasa tertinggal dalam situasi sosial akan merasa lebih nyaman. Secara spontan, pengalaman emosional mereka jauh lebih terkendali. Ini merupakan temuan menarik pada tahun 2019 lalu.
2. Terhubung dengan orang lain
Senyum itu menular. Tak berlebihan, apalagi jika jenis senyum yang dilontarkan adalah Duchenne smile. Ketika saling berbagi senyuman, sangat mungkin muncul rasa empati dan ingin menolong orang lain.
Bahkan ketika hanya saling melihat selama beberapa detik dan bertukar senyum tulus, ada ikatan yang terbentuk. Ini bahkan berlaku tak hanya dalam interaksi secara langsung, tapi juga ketika berinteraksi secara virtual.
3. Mengubah respons stres tubuh
Dalam sebuah eksperimen pada tahun 2012 yaitu “Grin and Bear It”, partisipan diminta melakukan dua rangkaian tugas yang memicu stres. Beberapa kelompok diminta tetap mempertahankan senyum mereka selama melakukan tugas itu. Bahkan, peneliti memberikan sumpit untuk digigit sehingga ada respons otot menyerupai senyuman.
Hasilnya, detak jantung kelompok partisipan yang tetap tersenyum sepanjang eksperimen berlangsung tetap stabil. Artinya, ada manfaat fisiologi dan psikologis dari menjaga ekspresi wajah tetap tersenyum, bahkan di kala stres melanda sekalipun.
4. Membentuk persepsi positif
Orang yang kerap memberikan senyum Duchenne akan dianggap sebagai sosok tulus dan bisa dipercaya. Ini bisa jadi persepsi positif yang sangat membantu pada berbagai kondisi
Selain itu, senyuman semacam ini juga cukup persuasif. Bahkan, kerap kali dikaitkan dengan pengalaman layanan pelanggan atau customer service yang menyenangkan.
Jadi, sudahkah Anda terbiasa melakukan Duchenne smile sehari-hari? Jika belum, coba latih dari sekarang. Tak harus menunggu ada sumber kesenangan yang membuat Anda tersenyum Duchenne. Ciptakan sendiri karena siapa tahu ini justru ampuh mengusir stres dan menjaga mood Anda tetap baik sepanjang waktu.
Kerja sama beberapa otot wajah dalam membentuk Duchenne smile juga terbukti bermanfaat baik secara fisik maupun psikologis. Jadi, kenapa tidak mencoba? (DH/WS/DV).