DenpasarViral.com, Denpasar – Bercermin rasanya menjadi rutinitas yang umum dilakukan banyak orang. Dalam satu hari, kita bisa berkali-kali melihat diri kita lewat cermin. Namun, pernahkah kamu menyadari bahwa diri kita di cermin sering kali terlihat lebih menarik daripada di foto? Apa ya penyebabnya?
Berikut sejumlah alasan kenapa diri kita terlihat lebih menarik di cermin tetapi tidak saat difoto:
1. Cermin menampilkan diri kita secara terbalik
Diri kita yang dilihat di cermin bukanlah kenyataan, melainkan pantulan. Ini adalah versi terbalik dari bagaimana diri kita sebetulnya terlihat.
Direktur Media Psychology Center, Pamela Rutledge, pernah menjelaskan kepada The Atlantic bahwa kita melihat diri kita di depan cermin sepanjang waktu, termasuk mungkin saat bangun tidur, menggosok gigi, bercukur, hingga merias wajah. Kondisi itu memberikan impresi dan membuat kita menjadi familiar dengan wajah kita sendiri sehingga kita membentuk preferensi tampilan wajah kita sendiri.
Karena kita bercermin setiap hari, kita sangat terbiasa dengan versi terbalik diri kita. Fenomena ini disebut mere effect. Jadi, jika kita tidak terlalu sering melihat diri kita di foto, kita tidak terlalu tahu seperti apa tampilan diri kita yang sebenarnya. Inilah yang membuat banyak orang merasa kaget ketika melihat dirinya di foto seperti tak semenarik di cermin.
2. Kontrol langsung
Melansir Brightside, ketika melihat diri kita di cermin, kita memiliki kontrol penuh dan instan. Maksudnya, jika kita tidak suka angle-nya, kita akan langsung bereaksi. Misalnya, dengan mengubah ekspresi wajah kita atau memperbaiki postur tubuh hingga penampilan kita tampak lebih memuaskan.
Tapi ketika difoto, sering kali kita hanya melihat diri kita di hasil fotonya saja. Untuk itu, mempelajari trik berpose yang cocok dengan diri kita bisa menjadi solusi cara terlihat menarik di foto. Penting pula untuk mengetahui sisi atau angle diri kita yang lebih kuat dan lebih lemah.
3. Pencahayaan
Menurut Psychology Today, otak bekerja sedemikian rupa sehingga kita tidak memerhatikan perbedaan pencahayaan ketika bercermin. Sebab, otak kita akan secara otomatis menyesuaikan dan menunjukkan tampilan wajah kita terlihat dekat dengan yang biasa kita lihat.
Kamera tidak bekerja seperti itu.Sebaliknya, kamera akan menangkap semua tone dan bayanngan secara objektif, serta memainkan peran besar dalam pengambilan gambar. Itulah mengapa, bagi para fotografer, ketepatan pencahayaan sangat penting dan memengaruhi hasil foto mereka.
4. Wajah kita tidak simetris
Tidak ada orang yang memiliki wajah yang sangat simetris. Tak percaya? Coba balikkan bagian-bagian dari wajah kita dan bandingkan, mungkin kita akan melihat beberapa perbedaan.
Kita terbiasa melihat diri kita pada angle tertentu dan sering kali merasa sisi tertentu sama dengan sisi lainnya. Itulah mengapa ketika melihat foto diri sendiri, kita sering kali merasa seperti melihat orang lain dan tampak kurang menarik.
5. Tekanan lingkungan
Nolan Feeney, mantan produser The Atlantic, menjelaskan bahwa kita pada umumnya bercermin di rumah atau setidaknya tempat-tempat yang “aman”. Kita sering kali merasakan tekanan yang lebih minim ketika bercermin.
Berbeda dengan saat difoto. Sering kali kita terlihat lebih tegang dan kaku saat difoto. Sebab, kita merasakan “tekanan” agar mata kita terlihat lebih besar dan tidak berkedip atau senyum kita terlihat lebih tulus alih-alih palsu atau malah berpose duck face.
Sebab, banyak foto berakhir dilihat oleh orang lain atau, untuk konteks di era ini, diunggah ke media sosial. Untuk itu, kita merasakan lebih banyak tekanan untuk terlihat pada penampilan tertentu. Jadi, mulai sekarang cobalah mulai lebih rileks di depan kamera. Percayalah, hasilnya akan lebih baik.
6. Hanya melihat detil tertentu di cermin
Ketika bercermin, biasanya kita hanya fokus pada bagian-bagian tertentu wajah, seperti bibir, hidung, mata, dan lainnnya. Itu membuat kita tidak menyadari seperti apa jika semua itu dilihat sebagai satu kesatuan.
Sementara ketika melihat diri kita di foto, kita melihat semuanya dalam satu waktu dan menilai penampilan keseluruhan kita, seperti postur tubuh, ekspresi wajah, dan hal lainnya yang biasanya tidak kita perhatikan. Jadi, lagi-lagi, mengeksplorasi diri akan membantu kita lebih percaya diri di depan kamera.
7. Menilai diri kita lebih menarik dari yang sebenarnya
Para peneliti dari University of Chicago mengungkapkan bahwa orang-orang cenderung berpikir dirinya terlihat lebih menarik daripada diri mereka yang sesungguhnya. Untuk studi tersebut, para peneliti memilih foto-foto partisipan, kemudian mengeditnya menjadi versi yang lebih baik dan lebih buruk. Kemudian, para partisipan diminta untuk menunjukkan mana foto asli mereka. Kebanyakan dari mereka gagal dan memilih foto yang terlihat lebih menarik.
Tapi, pada akhirnya, meskipun diri kita terlihat lebih baik di cermin tetapi tidak saat difoto, bukan berarti kita terlihat buruk. Kita hanya tidak terbiasa melihat diri kita dari sisi lain. Jadi, hal terpenting adalah cobalah mengeksplorasi diri kita lebih banyak, termasuk lewat foto. (DH/WS/DV).