DenpasarViral.com, Denpasar – Celana jeans merupakan salah satu jenis pakaian yang banyak dipakai orang. Salah satu alasannya adalah karena celana jeans ini cocok dipadukan dengan berbagai jenis pakaian.
Nah, bagi kamu yang memiliki atau sering memakai celana jeans, coba perhatikan saku bagian depan. Di saku bagian depan pada celana jeans, ada sebuah kantung yang berukuran kecil. Uniknya, kantung kecil ini hanya ada di satu sisi kantung celana jeans saja, Untuk Apa ya kantung itu?
Kalau dihitung-hitung, celana jins kebanyakan memiliki lima buah saku. Saku ini terdapat dua buah di bagian belakang, dua buah di bagian depan yaitu sisi kanan kiri, dan tambahan sebuah kantung kecil di saku depan sebelah kanan. Nah, kantung kecil ini dibuat untuk sebuah fungsi, yaitu untuk menyimpan jam saku orang yang memakan celana jins.
Celana jins diciptakan oleh Levi Strauss di San Fransisco, Amerika Serikat saat usianya baru 20 tahun. Saat Strauss menciptakan celana jins, banyak orang yang menggunakan jam saku sebagai penunjuk waktu, bukan jam tangan seperti sekarang.
Jam saku ini banyak digunakan oleh para koboi, hingga pekerja seperti tukang kayu atau penambang batu bara yang juga menggunakan celana jins buatan Strauss. Agar mudah dijangkau, jam saku biasanya dilengkapi dengan rantai yang kemudian diselipkan pada ikat pinggang yang mereka gunakan.
Untuk alasan keamanan jam saku para koboi, Strauss akhirnya menambahkan sebuah kantung kecil pada saku depan bagian kanan celana jins.
Dengan adanya kantung kecil ini, para koboi bisa meletakkan jam saku yang sudah dikaitkan dengan rantai ke dalam kantung kecil tersebut tanpa takut jam mereka akan rusak.
Seiring berjalannya waktu, saat ini celana jins tidak hanya digunakan oleh koboi dan kaum pekerja, tapi hampir oleh semua orang. Meskipun begitu, kantung kecil di saku depan sebelah kanan celana jins tetap dipertahankan, lo, dengan alasan agar celana jins tetap terlihat modis. Karena sudah tidak ada yang memakai jam saku dan kantung ini terlalu kecil, maka sekarang kantung itu tidak pernah digunakan dan hanya terlihat sebagai hiasan celana jins saja.
Celana jins buatan Strauss pada awalnya hanya digunakan oleh para pekerja tambang di Amerika Serikat. Karena menunjukkan status pemakainya, celana jins ini pernah disebut sebagai celana kelas pekerja.
Levi Strauss membuat celana jins ketika Amerika Serikat sedang banyak tambang emas dan celana buatannya ia jual kepada para penambang emas. Saat itu, Strauss membuat beberapa potong celana dari potongan kanvas, yang ternyata laku keras di kalangan pekerja tambang, lo.
Karena banyak yang membeli, Strauss lalu mengganti bahan kanvasnya dengan bahan lain yang dipesan dari Genoa, Italia. Kain ini kemudian disebut oleh para pembuat kain di Genoa sebagai “genes”, tetapi diganti menjadi “bluejeans” oleh Strauss setelah ia mencelupkannya ke pewarna indigo.
Nah, celana jins buatan Strauss ini ternyata digemari oleh para pekerja tambang, lo. Mereka menyebutnya dengan istilah “those pants of Levi’s” atau celana si Levi. Sejak itulah Strauss membuat celananya menjadi merk dagang dengan nama “Levi’s” yang merupakan merk dagang celana jins pertama di dunia.
Kemudian pada tahun 1920, celana jins jenis Levi’s Waist Overalls jadi produk celana kerja yang paling banyak dibeli di bagian Selatan Amerika. (DH/WS/DV).