DenpasarViral.com, Denpasar – Banyak produk makanan atau minuman yang menggunakan daun mint sebagai tambahan untuk penyegar. Selain itu, produk kesehatan juga banyak memakai ekstrak daun mint untuk menghasilkan sensasi dingin ketika dipakai atau dikonsumsi.
Daun mint sendiri adalah tanaman herbal yang mampu berikan sensasi dingin karena ada kandungan menthol di dalamnya. Tanaman yang miliki nama latin Mentha piperita L itu juga sering ditemui pada produk permen hingga pasta gigi untuk menghasilkan sensasi dingin di mulut kita. Kemudian itu menjadi sebuah pertanyaan mengapa daun mint bisa membuat mulut kita menjadi lebih dingin dan terasa segar?
Secara umum, sensasi dingin di mulut tersebut nyatanya berasal dari senyawa Menthol yang berada di daun mint yang membuat rasa itu muncul. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh senyawa capsaicin di dalam cabai yang menyebabkan kita merasa pedas dan panas saat mengonsumsi cabai.
Namun, jika ditelusur lebih jauh, sensasi dingin di mulut kala mengonsumsi daun mint itu sendiri adalah karena Mentol mampu menipu tubuh kita untuk merasa dingin meskipun sebenarnya tidak. Baik mentol dan capsaicin mampu memengaruhi sistem reseptor sensorik yang memonitor hal-hal, seperti sentuhan, suhu dan rasa sakit dalam tubuh yang mana itu disebut sebagai sistem somatosensori.
Sistem somatosensori adalah suatu sistem jaringan indera yang mendeteksi sentuhan, tekanan, suhu, dan sakit yang berada di dalam tubuh kita.
Selain itu, menurut pendapat dari para peneliti menyebut jika mulut kita mampu merasakan dingin kala memakan daun mint berasal dari salah satu protein reseptor di lidah yang sensitif dalam mengenali rasa dingin dan panas, yang mana itu mampu mengirim sinyal kepada otak untuk mengenali rasa dari mint yang memiliki kandungan Menthol tersebut.
Alasan mint membuat mulut Anda terasa dingin adalah karena molekul mentol juga menyebabkan reseptor TRPM8 yang ada di daerah lidah membuka saluran ion mereka dan mengirim sinyal ke otak, yang secara otomatis menginterpretasikan denyut kecil listrik sebagai “lidah dingin”.
Dengan adanya fakta tersebut para peneliti menyimpulkan alasan mulut, mata, dan hidung kita sensitif terhadap cabai dan mentol dalam daun mint adalah karena ujung syaraf bagian itu yang sangat dekat dengan permukaan.
Dari segi tumbuhan, tanaman mint mengandung senyawa Menthol karena ada kemungkinan tumbuhan mengembangkan senyawa yang digunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator dan seleksi alam. Hal tersebut ditambah dengan pendapat bahwa tanaman yang bertahan cukup lama untuk bereproduksi mampu menyebarkan benih mereka dan meneruskan gen mereka ke generasi berikutnya.
Tanaman yang mengembangkan senyawa
“Tumbuhan mungkin mengembangkan senyawa untuk digunakan sebagai mekanisme pertahanan, dan melalui seleksi alam, mereka menemukan beberapa yang berhasil,” kata Paul Wise, anggota asosiasi di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia seperti yang dikutip dari Live Science. “tanaman yang menghasilkan senyawa lebih kecil kemungkinannya untuk dimakan,” tambahnya.
Dengan adanya fakta tersebut, kita sudah tahu mengapa jika mulut kita terasa dingin dan segar ketika mengunyah permen mint serta memakan makanan dengan mint sebagai bahannya. (DH/WS/DV).