DenpasarViral.com, Denpasar – Sebutan Denpasar sebagai kota berwawasan budaya memang bukan hanya sekadar kata. Pasalnya, pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 ini seluruh duta kesenian Kota Denpasar sukses tampil apik dan maksimal. Bahkan, Duta Baleganjur Denpasar yang diwakili Sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana, Banjar Tampakgangsul ini tampil ‘Nyakcakin’ pada Perekaman Lomba Baleganjur PKB XLIII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center, Sabtu (5/6).
Hadir langsung untuk memberikan dukungan yakni Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama istri, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Kadis Kebudayaan IGNB. Mataram dan Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Dalam kesempatan tersebut baik Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa mengaku terkesima atas penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar.
“Mantap, luar biasa Baleganjur Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara
Pihaknya mengatakan bahwa penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar sudah sangat baik dan apik. Dimana dari segi teknik, pukulan, penjiwaan serta gerakan sudah sangat atraktif dan mampu dibawakan dengan baik.
“Sangat atraktif, kalau istilah Balinya nyakcakin, astungkara bisa juara,” ujar Jaya Negara
Hal senada juga disampaikan Wakil Walikota Arya Wibawa. Pihaknya mengaku tidak bisa berkata apa atas penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar ini.
“Tidak bisa ngomong apa, pokoknya Denpasar mantap luar biasa,” jelasnya
Bahkan Jaya Negara dan Arya Wibawa pun kompak bersama seluruh sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana melontarkan pantun dengan penuh semangat.
“Ke Pasar Meli Kaos, Denpasar Ne Bos,” ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa disambut gembira seluruh sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana, Banjar Tampak Gangsul.
Kordinator Sekeha, I Made Buana mengatakan, dalam ajang PKB ini Sekeha Gong Tampak Swara Kencana yang dipercaya menjadi Duta Kota Denpasar membawakan garapan tabuh berjudul Menur Tiga Sakti.
Dikatakan Buana bahwa Menur Tiga Sakti menekankan pada permainan tempo, melodi, ritme, dinamika serta gerak yang atraktif dengan mengarah ke tema dan konsep menjadi unsur penting dalam wujud karya karawitan baleganjur ini.
Dikatakanya, Menur Tiga Sakti merupakan pengejawantahan dari unsur-unsur musikal yang dibingkai oleh Satyam, Sivam, dan Sundaram. Hal ini direfleksikan pada tiga pohon yang menjadi kayu utama di sebuah “Setra”. Pohon tersebut adalah pohon Kepuh, pohon Kepah, dan pohon Rangdu.
Dimana, Pohon Kepuh mewakili sifat keras yang mengacu kepada kecepatan tempo serta dinamika tegas dan meledak-ledak, pohon Kepah mewakili sifat lembut yang diaplikasikan pada alunan melodi yang mengalir dan ritme yang unik, serta pohon Rangdu sebagai penyeimbang atau penyelaras yang diaplikasikan pada bagian – bagian transisi karya ini.
“Menyatunya ketiga kekuatan ini mampu membangun kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang untuk menuju kehidupan yang harmonis. Terwujudnya keharmonisan atau kosmik sebagai wujud “purna jiwa” yang bernafaskan “wana kertih”,” pungkasnya. (WS/AGS/DV/HumasDps).