Fakta dan Mitos

Langsung Ngegas Saat Dinasihati, Wajar Nggak Ya?

DenpasarViral.com - Istimewa

DenpasarViral.com, Denpasar – Pada dasarnya, kita tidak bisa langsung menilai orang yang marah dan tersinggung ketika menghadapi suatu hal, termasuk dinasihati, mengidap masalah mental. Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa membuat orang mengeluarkan reaksi negatif seperti itu.

“Pertama, marah saat dinasihati itu sebenarnya merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri untuk melindungi harganya dirinya,” jelas Ikhsan. Ia menambahkan, “Pasalnya, ketika ditegur, si individu itu perlu mengakui kesalahannya, kan? Sedangkan, individu yang marah ini tidak mau terlihat salah alias gengsi.”

Kedua, bisa saja orang tersebut merasa tindakannya bukanlah hal yang salah. Karena merasa tak salah namun ditegur, makanya responsnya menjadi negatif.

“Dan ketiga, ada juga individu yang memiliki masalah dalam mengendalikan emosinya. Alhasil, jika ada hal yang tidak sesuai keinginannya, orang itu akan langsung mengutarakan rasa tidak suka. Ditunjukkan dengan apa? Ya, ditunjukkannya dengan marah-marah,” ujar Ikhsan.

Terkadang, rasa lelah juga berpengaruh pada respons kita terhadap sebuah masalah. Ketika lelah dan mengalami bad day akibat berbagai faktor, potensi untuk mengeluh dan marah akan lebih besar ketimbang saat baik-baik saja.

Untuk menilai apakah orang yang sering marah saat dinasihati memiliki gangguan psikologis atau tidak, ada beberapa indikator menurut Psikolog Ikhsan, yaitu:

1. Ketika tersinggung karena suatu hal yang tak disukai, individu akan menunjukkan perilaku agresif.

2. Muncul perilaku merusak, baik menghancurkan barang ataupun melukai orang selama 1 tahun ke belakang.

3. Muncul ungkapan kasar atau menyerang dalam 3 bulan ke belakang. Jika hanya sekali, maka orang tersebut tak bisa langsung dikatakan memiliki gangguan psikologis.

4. Emosi selalu meledak-ledak saat ada sumber stres datang.

Apa yang Bisa Dilakukan saat Berhadapan dengan Orang Pemarah?
Sangat dipahami, tidak mudah saat mendapatkan respons negatif dari orang lain. Kendati begitu, beberapa hal di bawah ini setidaknya bisa membantu Anda ketika berhadapan dengan mereka yang punya anger issue:

* Tetap tenang. Jika Anda tetap tenang, maka tingkat kemarahan bisa ditekan.

* Cobalah untuk mendengarkan orang tersebut. Kalau bisa, beri ia waktu untuk mengomunikasikan perasaannya tanpa menghakiminya. Terkadang, hanya diberi izin untuk mengungkapkan perasaan marah sudah cukup baginya.

* Beri ia ruang. Kalau Anda menyadari bahwa melanjutkan percakapan akan memperburuk keadaan, beri ia ruang untuk tenang dan berpikir.

* Tetapkan batasan. Perjelas sebelumnya tentang perilaku seperti apa yang dapat dan tidak dapat Anda terima. Anda tidak harus tahan dengan perilaku apa pun yang membuat tidak aman.

* Bantu orang tersebut mengidentifikasi pemicunya. Cara ini dapat dicoba saat Anda berdua merasa tenang dan jauh dari situasi yang memanas.

Mengidentifikasi pemicu kemarahan dapat membantu menghindari situasi yang memicu kemarahan.

* Dukung ia untuk mencari bantuan profesional.

* Bila perilaku marahnya sering agresif, buatlah daftar nomor telepon penting, organisasi, atau layanan yang dapat Anda hubungi ketika merasa takut.

* Bila tinggal satu rumah, siapkan tas Anda beserta isinya untuk dibawa pergi dalam keadaan darurat. (DH/WS/DV).

 

Artikel asli

Related posts

Takut Jatuh Cinta? Awas, Mungkin Kamu Mengalami Philophobia, Yuk Ketahui Tanda-Tandanya!

admin

Bisa Pengaruhi Kesuksesan, Maksimalkan 20 Menit Pertama Saat Bangun Tidurmu dengan 6 Hal Ini Yuk!

admin

Resep Kue Mochi Isi Kacang yang Empuk Kenyal Dengan Rasa Manis Legit

admin