DenpasarViral.com, Denpasar – Nyatanya, menjadi suami-istri yang hidup dalam satu atap bukanlah jaminan hubungan berjalan mulus tanpa hambatan. Apalagi dua manusia yang menjalin rumah tangga punya sifat dan kebiasaan masing-masing yang terbentuk sejak mereka lahir.
Kuncinya, pasangan harus mau bertumbuh menjadi lebih baik. Sehingga pasangan mau saling belajar dan mengubah kebiasaan buruk. Nah, beberapa sifat jelek suami-istri ini sebaiknya dihindari lantaran bikin hubungan pernikahan jadi hancur. Apa saja?
1. Jangan jadi pihak yang ingin terus didengarkan, tanpa mau mendengarkan
Menjadi pendengar itu memang nggak mudah karena harus menyediakan diri untuk menerima cerita, tanpa menghakimi atau menyudutkan. Kemampuan mendengarkan ini menjadi salah satu kunci hubungan awet. Jadi, hindari bersikap egois seperti terus-menerus menjadi pihak yang ingin didengarkan.
2. Berhenti menjadi pasangan yang sempurna fokus pada diri sendiri dengan segala potensi
Tak jarang kamu atau pasangan ingin menjadi pasangan yang hebat dan selalu dapat diandalkan, sampai-sampai kalian lupa bahwa tak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia terlahir dengan kekurangan dan keterbatasan masing-masing. Sebaiknya, kamu dan pasangan fokus pada diri sendiri. Sehingga kalian bisa menemukan potensi dan kenyamanan dalam diri.
3. Kalau soal mengungkapkan rasa cinta, jangan gengsi, ya
Nggak ada salahnya mengekspresikan cinta lebih dulu, tak harus menunggu pasangan. Sebaiknya, buang jauh-jauh gengsi karena malah bikin runyam hubungan. Alih-alih hangat dan penuh kasih, hubungan pernikahan bisa jadi hambar lantaran kamu dan pasangan menahan perasaan cinta. Kalian bisa memberikan perhatian-perhatian kecil sebagai bentuk kasing sayang, tak harus berupa barang. Sederhana seperti mengatakan ‘i love you’ bisa sangat berarti dan pasangan merasa dicintai.
4. Konflik tak selamanya buruk. Jadi, jangan menghindarinya
Hubungan yang adem-ayem tanpa perselisihan justru pertanda buruk lo. Soalnya, kamu dan pasangan nggak bisa belajar cara menghadapi konflik bersama. Sesekali berbeda pendapat dan bertengkar dengan pasangan itu wajar dan lumrah. Ketimbang jadi sumber kehancuran, konflik sebenarnya bisa jadi wadah kalian untuk saling belajar memahami dan menghormati perbedaan. Ketika timbul perselisihan, cobalah untuk duduk dengan kepala dingin. Bukan fokus masalah yang terjadi, kalian harus bekerjasama untuk mencari solusi.
5. Pantang membanding-bandingkan pasangan dengan orang kalau mau hubungan bertahan lama
Cara termudah menghancurkan pernikahan adalah dengan terus membanding-bandingkan pasangan dengan orang lain. Dalam sekejap, hubungan tak akan terselamatkan bila kamu atau pasangan tetap memelihara sifat jelek ini. Sepertinya tak ada manusia yang pengin dibanding-bandingkan dengan orang lain. Pun begitu dengan kamu maupun pasangan yang ingin merasa diterima dan diharga sebagai dirinya sendiri. Daripada terus melihat kelebihan orang lain, kamu dan pasangan fokus pada kelebihan pasangan aja. Temukan kualitas dalam dirinya yang makin membuat kalian makin cinta.
6. Perasaan rendah diri akan menjadi biang kehancuran hubungan, jadi ada baiknya dihilangkan aja
Perasaan rendah diri itu semacam racun. Lama-kelamaan perasaan itu akan memberi pengaruh pada kamu atau pasangan dan hubungan pernikahan kalian. Karena tak percaya diri, kamu akan lebih sering bergantung dengan pasangan. Perasaan itu cenderung bikin Moms nggak nyaman dengan diri sendiri dan takut salah. Padahal seseorang yang percaya diri terlihat penuh pesona di mata orang lain lo. Baik suami maupun istri harus punya kualitas diri ini agar hubungan kuat dan sehat. Pasalnya, hubungan dibangun oleh dua orang yang merasa berharga.
7. Cemburuan dapat merusak hubungan, karena merupakan bentuk rasa tak percaya pada pasangan
Rasa cemburu wajar dirasakan, tapi cemburu yang berlebihan justru membuat hubungan renggang. Pasangan merasa kamu nggak mempercayainya. Selain itu, kamu bisa stres sendiri karena terus-menerus mencurigai pasangan. Bahkan rasa cemburu bisa berujung pada pengekangan. Bikin hubungan tak sehat, kamu dan pasangan sebagai suami-istri harus belajar memberi kepercayaan. Misal salah satu dari kalian cemburu, coba komunikasikan supaya bisa saling memahami.
Tak ada pasangan yang sempurna. Setiap orang memiliki kekurangan, tapi bukan berarti kekurangan itu jadi pembenaran, ya. Apalagi bila kekurangan tersebut malah merugikan orang lain, contohnya pasangan. Dalam pernikahan, dua orang dengan kekurangannya masih-masing harus belajar memperbaiki diri. Soalnya, memelihara sifat jelek bikin hubungan pernikahan cuma seumur jagung. (DH/WS/DV).