DenpasarViral.com, Denpasar – Dikenal dengan keberagaman suku dan budaya, Indonesia dianugerahi banyak sekali warisan nenek moyang, seperti halnya rumah adat. Di Bali misalnya, kamu bisa menemui berbagai rumah adat yang khas, salah satunya adalah rumah adat Jineng.
Jineng merupakan salah satu bangunan tradisional Bali yang terbilang unik. Unik, karena dulunya bangunan ini diperuntukkan sebagai tempat lumbung padi.
Dikutip dari berbagai sumber, rumah adat Bali yang satu ini seluruh materialnya terbuat dari kayu dan beratapkan jerami kering. Yang menjadi ciri khas Jineng adalah bangunannya yang dibuat lebih tinggi atau berbentuk menyerupai rumah panggung.
Bangunan ini dulunya digunakan oleh masyarakat untuk menyimpan gabah yang telah dijemur. Selain itu, gabah yang disimpan juga jadi lebih aman dari serangan burung dan jamur dari tempat yang lembab.
Bangunan Jineng biasanya berbentuk persegi panjang serta terdiri dari empat atau enam tiang penyangga. Tiang-tiang ini juga terbuat dari kayu atau menggunakan bahan yang alami.
Jineng sendiri juga dikenal dengan nama Kelumpu, atau Gelebeg untuk bangunan yang memiliki ukuran lebih besar. Selain dipakai untuk menyimpan padi, Gelebeg juga bisa menjadi tempat untuk beristirahat atau bekerja.
Menariknya lagi, lambat laun Jineng pun mulai mengalami pengembangan model menjadi yang lebih modern. Jika dilihat sekilas, bangunan Jineng juga bisa kamu temukan di beberapa unit hotel atau resort yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
Meski begitu, Jineng bukan berarti terbebas dari ancaman kepunahan. Sebab, semakin sedikit perumahan di Bali yang mempertahankan konsep Jineng pada bangunannya. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya harga lahan serta desakan kebutuhan lainnya.
Meski demikian, upaya pelestarian Jineng sebagai unsur kebudayaan lokal Bali pun masih terus dilakukan. Salah satunya adalah rekonstruksi bangunan Jineng menjadi lebih modern. (DH/PA/DV)