DenpasarViral.com, Denpasar – Tape adalah makanan fermentasi yang mengundang sejumlah bakteri-bakteri. Dan dikarenakan mengalami fermentasi tersebut karakter dari sebuah tape dapat berubah.
Namun apakah benar tape dapat menurunkan dorongan seksual seperti yang telah dipercaya oleh beberapa masyarakat selama ini ?
Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Cabang Bali, dr. Made Oka Negara, M.Biomed, memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Dorongan seksual atau yang biasa disebut dengan libido muncul dikarenakan adanya rangsangan seksual. Sementara yang bertanggung jawab dengan perkembangan biologis, psikis, termasuk sosial untuk dorongan seksual adalah hormon testoteron.
Sementara yang meningkatkan hasrat seksual pada seseorang adalah yang dapat memunculkan relaksasi hormon testoteron, sehingga menjadi stimulus yang dapat membuat orang ingin atau mempunyai hasrat untuk berhubungan seksual.
“Dorongan seksual bisa saja turun jika psikis seseorang terganggu seperti kepikiran berlebihan hingga mengalami depresi. Tidak ada stres atau gangguan jiwa yang dapat meningkatkan dorongan seksual. Selain itu bisa saja hal tersebut terjadi karena hormon testoteron yang mulai menurun dikarenakan sudah mulai tua, atau terdapat penyakit-penyakit tertentu yang membuat hormon testosteronnya menghilang,” lanjutnya.
Penyakit-penyakit yang meliputi kencing manis atau kolesterol juga dapat membuat hormon testosteron menurun.
Intinya sebagai contoh jika seseorang memiliki penyakit kolesterol dan membuat pembuluh darahnya terganggu hingga akhirnya membuat hormon testosteron menurun hal tersebutlah yang akan mempengaruhi dorongan seksualnya. Sama halnya dengan seseorang yang merokok, makan berlebihan serta suka mengonsumsi yang manis-manis lalu menderita diabetes.
Penyakit diabetes dapat membuat pembuluh darah rusak sehingga dapat mempengaruhi dorongan seksual juga.
“Sementara dalam hal mengonsumsi tape dapat menurunkan gairah seksual dapat digarisbawahi yang artinya hal tersebut adalah sebuah mitos atau hoax yang turun temurun dipercaya oleh beberapa masyarakat.
Jadi mengonsumsi tape tidak ada masalah dengan dorongan seksual terkecuali orang tersebut mengalami masalah pada psikisnya seperti yang sudah dijelaskan,” sambungnya.
Dr. Oka menekankan, walaupun tidak ada pengaruhnya dengan dorongan seksual ada baiknya juga tidak mengonsumsi tape secara berlebihan dikarenakan tape juga mengandung alkohol.
“Jadi lintasannya itu melewati banyak hal terlebih dahulu dan tidak bisa dikatakan suatu makanan langsung mempengaruhi dorongan seksual seseorang,” terangnya. (DH/PA/DV)