DenpasarViral.com, Denpasar – Apabila kamu ingat pelajaran IPA saat SMP atau SMA, tentu kamu sudah tahu bila sebagian besar air hujan itu berasal dari air laut. Sebagian lainnya dari danau dan sungai. Namun, mengapa air hujan tetap terasa tawar tidak asin?
Matahari setiap hari menyinari seluruh kawasan Bumi, termasuk lautan. Rata-rata kawasan laut seluas satu meter persegi mendapatkan energi matahari sebesar 1 kilowatt. Nah, energi ini mampu memanaskan dan menguapkan air laut. Uap air itu kemudian akan naik ke atas dan terkumpul hingga membentuk awan bakal hujan.
Sayangnya, energi matahari yang terbatas 1 kilowatt itu hanya mampu menguapkan air laut, tidak termasuk ion-ion di dalamnya. ion klorida dan sodium-lah yang menyebabkan air laut asin.
Singkatnya, energi matahari hanya mampu mengangkat uap air ke atas, tidak termasuk garam yang terkandung di air laut tadi. Akibatnya awan hujan tetap berupa air murni yang rasanya tawar. (DH/PA/DV)