DenpasarViral.com, Denpasar – Saat tubuh mengeluarkan banyak keringat, misalnya setelah berolahraga, Anda pasti ingin buru-buru mandi. Meski menyegarkan, mandi saat berkeringat banyak dipercaya bisa menyebabkan panu, lho.
Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Pityriasis versicolor. Kelainan ini sering ditemui pada orang-orang yang tinggal di area dengan iklim panas dan lembap. Jamur ini sangat menyukai minyak yang ada di permukaan kulit. Karenanya, apabila kulit sering berkeringat dan dibiarkan lembap, jamur ini akan tumbuh subur dan menyebabkan kelainan pada kulit.
Lalu, bagaimana dengan efek mandi saat masih berkeringat yang dianggap bisa menyebabkan panu. Benarkah anggapan ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Bolehkah Mandi Saat Tubuh Berkeringat?
Mandi saat berkeringat boleh saja, asalkan disesuaikan dengan kenyamanan, waktu, serta jenis kulit. Bila Anda merasa nyaman setelah mandi, memiliki waktu lebih, dan memiliki kulit yang cenderung berminyak, silakan lakukan.
Pasalnya, keringat berlebih dapat membuat tingkat kelembapan kulit menjadi terlalu tinggi. Pada saat kita mandi, keringat, minyak, dan kotoran yang ada di permukaan kulit akan terhapus. Oleh karena itu, mandi akan membuat kelembapan kulit menjadi berkurang, menurunkan risiko terkena infeksi jamur, dan membuat kulit menjadi lebih segar dan harum.
Timbulnya panu bukan disebabkan kondisi mandi saat berkeringat, melainkan karena kebiasaan membiarkan keringat terlalu lama berada di kulit tanpa mengeringkannya dengan handuk atau mengganti baju.
Apabila Anda ingin mandi saat tubuh berkeringat, berikut ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Keringkan Keringat Sebelum Mandi
Hal penting sebelum mandi setelah berolahraga atau selesai beraktivitas adalah mengeringkan keringat terlebih dahulu. Hal ini dapat menghilangkan lengket dari tubuh Anda.
Bila Anda enggan untuk mandi saat tubuh berkeringat, sebaiknya keringkan keringat menggunakan handuk kecil dan berikan bedak tabur untuk menjaga kulit tubuh tetap kering sampai waktu mandi tiba.
2. Normalkan Suhu Tubuh
Setelah beraktivitas, biasanya tubuh akan berkeringat dan suhu tubuh ikut meningkat. Jika masih dalam tahap ini, jangan buru-buru mandi, sebaiknya turunkan dulu suhu tubuh Anda. Cara yang bisa dilakukan untuk membantu menormalkan suhu tubuh adalah dengan duduk sejenak dan mengatur pernapasan.
3. Minum Air Putih
Mengembalikan suhu normal tubuh ke keadaan semula dapat dibantu dengan minum segelas air putih. Selain dapat menurunkan suhu tubuh, minum air putih sebelum mandi juga dapat mencegah dehidrasi.
4. Perhatikan Suhu Air yang Akan Digunakan
Pilih suhu air yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda, jangan terlalu panas atau terlalu dingin. Mandi dengan air hangat memang menggoda untuk dilakukan, apalagi saat Anda nyeri otot setelah berolahraga. Namun hati-hati, suhu yang terlalu panas dapat membuat kulit menjadi kering sehingga bisa membuatnya meradang.
5. Perhatikan Durasi Mandi
Bila Anda terlalu lama mandi, maka kelembapan alami tubuh bisa berkurang. Jadi, ketika Anda akan mandi saat tubuh berkeringat, pastikan untuk memperhatikan durasi mandi, ya.
6. Pilih Sabun yang Tepat
Agar tetap aman, pilihlah jenis sabun yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Selain yang mengandung pelembap, Anda juga bisa menggunakan sabun antibakteri untuk mencegah terjadinya infeksi di kulit. Akan tetapi, pemakaian sabun jenis ini perlu dibatasi jika tidak ingin kulit Anda menjadi kering.
7. Gunakan Pelembap Setelah Mandi
Mandi dapat menurunkan kelembapan tubuh. Karena itu, untuk menjaga kelembapannya, keringkan kulit Anda setelah mandi dengan cara menepuk-nepuk lembut kulit menggunakan handuk. Anda juga bisa mengoleskan pelembap ke seluruh tubuh.
Kesimpulannya, dari segi kondisi kulit, mandi saat berkeringat sah-sah saja untuk dilakukan. Pasalnya, mandi akan mengurangi kelembapan kulit yang berlebih sekaligus menghilangkan kuman.
Bercak-bercak putih akibat infeksi jamur bisa muncul jika Anda mendiamkan keringat dalam waktu lama tanpa mengeringkannya, bukan akibat mandi. Jadi, sudah jelas, kan, anggapan mengenai mandi saat berkeringat dapat memicu panu tidaklah tepat? (DH/PA/DV)