DenpasarViral.com, Denpasar – Menepuk lalat yang mengganggu adalah tugas yang merepotkan bagi kita. Coba saja memukul lalat yang ada di sekitarmu, dan kamu akan sadar kalau dia bergerak lebih cepat dari gerakan tanganmu sendiri. Namun, bagaimana bisa hewan kecil tersebut dapat lolos dari upaya kita memukulnya, mengelabui manusia?
Kemampuan lalat lolos dari sergapan kita kemungkinan besar terletak pada bagaimana dia melihat dunia. Lalat melihat realita dalam gerakan lambat. Gerakan tangan kita yang cepat untuk menangkap atau menepuknya mungkin hanya terlihat seperti gerakan yang dapat diprediksi bagi lalat.
Lalat mungkin bukan hewan dengan kemampuan melihat yang paling baik di muka Bumi. Namun, mereka punya kemampuan melihat yang cepat, di mana “tingkat fusi kedipan” (flicker fusion rate) mereka lebih tinggi dari manusia.
“Tingkat fusi kedipan” sendiri adalah kecepatan otak untuk memproses objek bergerak. Kurang lebih, istilah tersebut bisa dipahami lewat penerapan frame ketika kita menonton film. Sebuah film yang peralihan gambarnya dibuat dengan 30 frame per detik terasa lebih cepat ketimbang 240 frame per detik.
Secara umum, semakin kecil suatu spesies, mereka punya kecepatan fusi kedipan yang lebih tinggi daripada spesies yang lebih besar.
“Tingkat fusi kedipan adalah seberapa cepat cahaya harus dinyalakan dan dimatikan sebelum dianggap atau dilihat sebagai cahaya yang terus menerus”, kata Roger Hardie, seorang profesor di Departemen Fisiologi Universitas Cambridge, kepada BBC.
Sebagai perbandingan dengan tingkat kedipan manusia, Hardie pernah melakukan eksperimen untuk mengetahui seberapa cepat gambar objek bergerak di mata lalat. Ia memasukkan elektroda kaca kecil yang sensitif terhadap cahaya (fotoreseptor) ke dalam sel mata si serangga, dan menembakkan lampu LED dengan kecepatan cepat. Setiap kilatan LED menghasilkan arus listrik kecil di fotoreseptor yang dapat dibuat grafik oleh komputer ke layar.
Tes tersebut mengungkap, lalat bisa punya kedipan sebanyak 400 kali per detik. Manusia, di sisi lain, rata-rata cuma melihat kedipan 60 kali per detik.
Rahasia penghindaran yang mengesankan ini berasal dari fitur mata lalat. Menurut Cameron Webb, seorang dosen klinis dan kepala ilmuwan Rumah Sakit Universitas Sydney, lalat memiliki hingga 6.000 ommatidia, atau lensa mini, di setiap mata mereka. Lensa mini tersebut yang memungkinkan mereka dapat melihat sergapan manusia dalam gerakan lambat.
“Lalat dapat melakukan ini dengan sangat cepat sehingga mata kita bahkan tidak dapat mengikuti manuver sebelum penerbangan atau memprediksi jalur pelarian mereka yang elegan,” kata Webb dalam tulisannya di The Conversation. “Sepersekian detik bagi kita bisa menyelamatkan nyawa seekor lalat.”
Refleks cepat
Tak cuma melihat dunia dalam gerakan lambat, lalat juga punya refleks yang sangat cepat. Menurut sebuah penelitian di jurnal Currents Biology pada 2008 lalu, lalat dapat menggunakan informasi visual untuk merencanakan lompatan langsung dari ancaman yang mengancam.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan memantau pergerakan lalat buah dengan videografi berkecepatan tinggi. Peneliti menemukan, ternyata lalat telah bersiap untuk menentukan jalur terbangnya 200 milidetik sebelum dia lepas landas.
Lantas, bagaimana cara menepuk lalat kalau kita hanya tampak seperti raksasa dengan gerakan yang lemot bagi mereka? Menurut Michael Dickinson, seorang profesor bioengineering dari Institut Teknologi California, sebenarnya ada satu solusi praktis untuk masalah tersebut: prediksi ke mana lalat bakal terbang.
“Yang terbaik adalah tidak menepis posisi awal lalat, tetapi mengarahkan sedikit ke depan untuk mengantisipasi ke mana lalat akan melompat saat pertama kali melihat pemukul Anda,” jelasnya.