Fakta dan Mitos

Buaya Mampu Bertahan dari Kepunahan Sejak Zaman Dinosaurus, Apa Rahasianya ya?

DenpasarViral.com, Denpasar – Buaya adalah salah satu dari sedikit hewan yang tetap bertahan selama hampir 100 juta tahun sejak zaman dinosaurus. Mereka adalah perwakilan terakhir dari kelompok kadal Archosauria yang bertahan sampai hari ini.

Sejak kemunculannya di bumi, science info menyebutkan bahwa buaya telah mengalami dua peristiwa kepunahan besar, termasuk kepunahan massal akibat tumbukan asteroid 65,5 juta tahun lalu dan kehancuran dahsyat lain di lautan sekitar 33 juta tahun yang lalu.

Berdasarkan penelitian ada beberapa alasan yang mendukung mengapa buaya mampu bertahan hingga hari ini tanpa kepunahan.

Buaya memiliki kemampuan berhenti makan selama berbulan-bulan dan menangguhkan semua aktivitas hidupnya selama musim dingin yang keras.

Selain itu, dalam sebuah studi oleh para ahli dari University of Bath di Inggris menganalisis buaya yang berbeda dari seluruh dunia mengenai bagaimana mereka mampu untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Telur buaya ditemukan dapat menghadapi perubahan panas ataupun suhu yang tidak memengaruhi masa inkubasi mereka, tidak seperti telur penyu dimana tingkat penetasan akan menurun ketika suhu tahunan berubah.

Reproduksi dan kepedulian buaya terhadap individu yang lebih muda juga merupakan faktor penting yang membantu buaya bertahan hidup hampir 100 juta tahun.

Induk buaya akan mengubah lokasi bersarangnya selama bertahun-tahun, seperti memilih tempat teduh dan kecil yang mudah digenangi air untuk melindungi telurnya.

Mereka bahkan menjaga sarang dan merawat bayinya selama beberapa waktu kemudian. Tidak seperti kura-kura dan reptil lainnya yang seringkali tidak sering peduli tentang lokasi bersarang dan bergantung pada iklim yang stabil agar berhasil berkembang biak.
Sayangnya meski memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa, buaya masih rentan terhadap ancaman manusia seperti pencemaran lingkungan, perburuan atau perusakan habitat.
Keragaman buaya saat ini jelas jauh lebih rendah daripada nenek moyang mereka di zaman dinosaurus.

Related posts

YouTube Go Telah Resmi Dimatikan Google Agustus 2022, Aplikasi Menghilang dari Play Store

admin

Lakukan Tanam Cabai Serentak, Ketua TP.PKK Kota Denpasar Dukung Penurunan Inflasi di Kota Denpasar

admin

Cara Efektif Menambah Followers Instagram Untuk Bisnis Onlinemu, Tak Perlu Beli Followers!

admin