DenpasarViral.com, Denpasar – Jagat dunia maya khususnya Twitter kali ini ramai oleh perbincangan pro kontra atas fenomena ruang publik yang semakin banyak memunculkan ikon-ikon diluar identitas Bali.
Terlihat melalui unggahan postingan akun @thenampale yang mengatakan “Semakin kesini semakin banyak ruang2 publik diBali memunculkan ikon2 yg jauh dari identitas Bali, asumsi gue seh ini tujuannya IG feed’s purposes, tp ini gejala buruk buat edukasi dan penghargaan atas budaya org2 sebelum kita”.
Semakin kesini semakin banyak ruang2 publik diBali memunculkan ikon2 yg jauh dari identitas Bali, asumsi gue seh ini tujuannya IG feed's purposes, tp ini gejala buruk buat edukasi dan penghargaan atas budaya org2 sebelum kita. pic.twitter.com/RX8xOEaPVp
— Robbie (@thenampale) June 19, 2019
Hingga saat ini postingan tersebut telah di retweet hingga 4.900 kali oleh netizen dan mendapatkan liker 3.500 like.
Postingan tweet dari akun @thenampale menuai pro kontra seperti pada akun @milkeulatte mengatakan “Sebagai orang Bali, aku setuju dan akusedih banget hal ini makin meraja lela, sedih aja gitu, padahal budaya Bali lah yang harusnya makin gencar kita tonjolin”.
Sebagai orang Bali, aku setuju dan akusedih banget hal ini makin meraja lela, sedih aja gitu, padahal budaya Bali lah yang harusnya makin gencar kita tonjolin
— Milky (@milkeuylatte) June 19, 2019
Akun twitter @DewaDewaDwipa28 juga ikut berkomentar masalah ini dengan mengatakan “Tidak semua daerah punya ikon kultural, itu yg mesti diingat. Dan jikapun punya yg mempromosikan belum ada, ditambah sarana penujang wisata juga mesti ada. Jd ketika banjar/adat bikin ikon yg kemudian hasilnya dipakai untuk menunjang aktivitas adat, budaya dan agama, knp tidak?”.
Jika budaya kita tereduksi harusnya sudah dari jauh jauh hari bli, gk usah kawatir lah.. Selama masih ada desa adat di bali, budaya kita yg adiluhung akan selalu ajeg. Ini murni bisnis, dan bisa diliat wisatawan yg datang kebanyakan lokal..
— BA-LI (Banyak-Liburan) (@DewaDewadwipa28) June 19, 2019
Dari pro kontra ini kira-kira bagaimana pendapat kalian? (Pa/DV)