DenpasarViral.com, Gianyar – Di era sekarang ini, kegiatan seminar digital marketing sangat tepat diadakan untuk para pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka akan memanfaatkan jejaring internet dan media sosial sebagai strategi pemasaran tepat, karena jangkauannya lebih luas.
Atas hal tersebut, sebanyak 130 orang reseller Minyak Kutus Kutus dari seluruh Indonesia mengikuti Seminar Digital Marketing IV atau Class 19 di Pabrik Kutus Kutus Tamba Waras, Jalan Sawo, Desa Bitera, Gianyar. Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 14-18 Maret 2019 ini mengusung tema “60 Menuju 600”.
Usai mendapat teori tentang pengetahuan digital marketing, para peserta langsung melaksanakan praktek. Adapun materi yang diberikan oleh narasumber kepada para peserta, yaitu digital marketing terutama teknik pemasaran melalui facebook dan instagram, teknik fotografi, copywriting, pengetahuan tentang Kutus Kutus Herbal dan praktek lapangan.
Pemilik Pabrik sekaligus penemu Minyak Tamba Waras Kutus Kutus, Sevasius Bambang Pranoto mengatakan, pihaknya mengadakan kegiatan Seminar Digital Marketing IV khusus untuk para reseller pemula yang baru saja bergabung dengan Tamba Waras Kutus Kutus. Menurutnya, kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pengetahuan dan memperkuat mental para peserta agar nantinya bisa menjadi penjual yang benar dan baik di masyarakat.
Program Kutus Kutus ini rutin dilakukan dan ini adalah yang keempat. Banyak sekali manfaat seminar ini untuk mereka. Dilihat dari peserta yang sudah pernah mengikuti seminar pada digital marketing session I, II dan III, bahwa sebagian besar dari mereka sudah bisa berjualan di atas 600 botol per bulan.
“Sebenarnya yang mendaftar sebanyak 430 orang tetapi agar kegiatan berjalan efektif dan maksimal sehingga peserta yang dipilih sebanyak 130 orang. Sedangkan sisanya lagi 300 orang pada periode berikutnya. Kita berharap setiap bulan bisa mengadakan program ini,” kata Sevasius Bambang Pranoto saat ditemui di Gianyar, Senin (18/3).
Dijelaskannya bahwa materi yang diberikan kepada peserta adalah tentang digital marketing, seperti penggunaan penggunaan media sosial dan media digital. Kemudian materi wearnes atau kesadaran akan produk, anfilosofi serta maksud dan tujuan yang lebih dalam terkait produk Kutus Kutus.
Hal yang paling penting adalah menumbuhkan atau memupuk rasa persaudaraan diantara para peserta, sebab 130 orang ini datang dari seluruh provinsi yang ada di nusantara. “Dengan begini, mereka bisa bersabar dengan seluruh temannya di Indoensia. Walaupun berbeda suku, agama dan keyakinan, mereka berkumpul disini bersama-sama untuk meyakinkan diri bahwa Kutus Kutus adalah jalan yang terbaik buat mereka agar sehat dan sejahtera,” ujarnya.
“Semakin Tinggi Pohon, Anginnya Semakin Keras”. Pepatah ini sangat tepat untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang dialami Tamba Waras Kutus Kutus saat ini. Laki-laki berjenggot panjang ini mengungkapkan, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi ketika Kutus Kutus mengalami kemajuan yang begitu besar dan pesat.
Permasalahan yang pertama adalah penjualan produk Minyak Kutus Kutus dibawah harga standar. Jadi harga standar Minyak Kutus Kutus diseluruh Indonesia adalah Rp 230 ribu per botol. Tetapi dibeberapa tempat bahkan juga di online sudah ditemukan harga Kutus Kutus di bawah standar atau tidak sesuai dengan harga yang telah ditentukan pabrik.
“Kami nyatakan semua harga Kutus Kutus dibawah Rp 230 ribu adalah palsu. Ini disebabkan oleh para pesaing kami untuk mencoba menjatuhkan kami dengan memalsukan produk Kutus Kutus yang dijual murah. Yang kedua, kemungkinan juga pesaing kami membeli produk Kutus Kutus lalu menjual di bawah harga, agar kami menjadi kacau. Saya berpesan kepada semua masyarakat bahwa kalau dibawah Rp 230 ribu, seratus persen saya nyatakan palsu,” tegas pemilik Pabrik Tamba Waras Kutus Kutus.
Isu lain yang membuat Sevasius Bambang Pranoto menjadi gerah, yaitu ketika ada isu tentang produk Kutus Kutus yang dibuat dengan magic atau dengan cara perdukunan dan sebagainya. Isu ini langsung dijawab dan dibuktikan kepada sekluruh peserta Digital Marketing IV saat melaksanakan praktek kerja divisi produksi Kutus Kutus.
“Di pabrik, Minyak Kutus Kutus dibuat secara modern, ilmiah dan masuk akal. Tidak ada cara cara yang sifatnya klenik atau misterius. Kita tunjukan kepada mereka bagaimana proses produksi Minyak Kutus Kutus dan dari proses itu bisa diketahui bahwa pabrik ini seperti pabrik modern biasanya,” imbuhnya.
“Semoga dengan pernyataan saya ini, bisa membantu mejelaskan kepada masyarakat bahwa Kutus Kutus memang satu dan minyak Kutus Kutus 100ml itu berharga Rp 230 ribu dan pembuatannya tidak dilakukan dengan cara cara yang misterius, semua jelas dan tegas,” tutup Sevasius Bambang Pranoto.
(Bw/DV)